Jumat, 05 April 2019

JURNAL PERCOBAAN 7

I.         Judul Praktikum
“Pembuatan Aseton”

II.      Hari/Tanggal Praktikum
Sabtu, 6 April 2019

III.   Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah :
1.    Dapat mensintesis aseton dari isopropyl alkohol.
2.    Dapat memahami mekanisme reaksi pembuatan aseton.

IV.   Landasan Teori
            Aseton merupakan suatu senyawa yang termasuk ke dalam golongan keton paling sederhana, karena sifatnya yang polar sehingga aseton sering dijadikan sebagai suatu pelarut untuk melarutkan senyawa-senyawa yang bersifat polar juga dan untuk reaksi-reaksi senyawa organik lainnya. Aseton memiliki berbagai macam bentuk dan jenis, yang paling disering digunakan dan dikenal orang yaitu dimetil keton dan 2-propanon. Aseton merupakan sebuah senyawa yang berwarna bening dan bersifat mudah terbakar, sehingga harus sangat hati-hati dalam menggunakannya. Aseton ini biasanya digunakan untuk pembuatan plastik, serat, dan obat-obatan serta untuk membuat senyawa-senyawa kimia lainnya. Aseton ternyata juga terdapat dalam tubuh manusa dengan kandungan yang sangat kecil (Wade, 2006).

            Menurut asal-usul aseton, ternyata aseton pertama kali ditemukan dengan menggunakan proses destilasi kering dari kalsium kromat yang sebelumnya dipanaskan dahulu agar memecah dan terbentuk kalsium karbonat. Selanjutnya, ilmu pengetahuan semakin berkembang dari tahun ke tahun sehingga muncullah pengetahuan baru yang bisa memperoleh aseton dengan cara lain. Cara lainnya yaitu dapat dilakukan dengan proses fermentasi karbohidrat yang nantinya akan menghasilkan alcohol. Penemuan baru ini mulai dikembangkan pada tahun 1960-1970. Lalu, bersamaan dengan proses yang umum  dilakukan adalah proses oksidasi propena yang dapat menghasilkan  lebih dari 95% aseton yang diproduksi di seluruh dunia (Ullmann, 2007).

            Pada suhu kamar aseton merupakan suatu larutan yang jernih dan tidak berwarna. Aseton bersifat volatile dengan bau aromatik yang mirip dengan bau dari benzene dan juga bersifat mudah terbakar sehingga aston digolongkan ke dalam zat pembakar berbahaya yang sangat signifikan. Hal ini dapat terjadi jika aseton berada pada suhu kamar. Dalam kehidupan sehari-hari aseton banyak ditemukan dalam cat, vernis dan pewangi ruangan. Dampak negative dari aseton adalah aseton dapat membuat kulit iritasi, juga mata dan saluran pernafasan dan dapat meningkatkan resiko gangguan kesehatan serius pada manusia akibat sifat karsinogenik dan mutageniknya (Audy, dkk., 2011).

            Aseton memiliki kegunaan yang banyak sekali dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk membersihkan warna kutek pada kuku, membersihkan keyboard laptop maupun computer yang kotor dan dapat digunakan untuk membersihkan lantai sehingga membuat lantai menjadi lebih mengkilap, untuk menghilangkan noda pada cangkir yang terbuat dari porselin, membersihkan sepatu, menghilangkan goresan pada kaca jam tangan, dan masih banyak lagi lainnya. Biasaya aseton digunakan sebagai pelarut karena memiliki sifat polar sehingga aseton dapat melarutkan senyawa-senyawa polar pula. Kita perlu mengetahui dan mempelajari berbagai cara pembuatannya yaitu antara lain :



            Salah satu reaksi yang dapat terjadi atau dapat bereaksi dengan aseton adalah jika direaksikan dengan asam atau alkohol dapat membentuk semi ketal dan jika kita tambahkan gliko maka akan membentuk senyawa keton. Aseton juga dapat bereaksi dengan sianida dan juga mengalami reaksi reduksi dan aminasi. Senyawa aseton ini mempunyai sifat yang sangat mudah sekali menguap dan juga terbakar. Jika uapnya tersebut menguap dapat menimbulkan percikan api yang dapat berpotensi untuk kebakaran dan jika uapnya terhirup maka akan membuat kerja sistem syarat manusia terganggu (Elsevier, 2013).

V.      Alat dan Bahan
5.1 Alat
1.      Batang pengaduk                                1 buah
2.      Erlenmeyer 100 ml                              1 buah
3.      Gelas beker 200 ml                              1 buah
4.      Gelas beker 500 ml                              2 buah            
5.      Gelas ukur  50 ml                                 1 buah            
6.      Heating mantle                                     1 buah
7.      Kaca arloji                                            1 buah
8.      Labu leher tiga 500 ml                         1 buah
9.      Pengaduk                                              1 buah
10.  Peralatan destilasi lengkap                    1 set
11.  Pipet tetes                                              1 buah
12.  Spatula                                                  1 buah
13.  Termometer                                           1 buah
14.  Corong pisah                                         1 buah

5.2 Bahan
1.      Aquades
2.      Asam sulfat pekat
3.      Es batu
4.      Kristal kalium permanganat
5.      Isopropil Alkohol atau propanol
6.      Kalium bikarbonat

VI.   Prosedur Kerja
6.1  Percobaan 1
            Percobaan pembuatan aseton ini dilakukan dengan menggunakan cara destilasi. Oleh sebab itu, sebelum melakukan percobaan, rangkailah alat destilasi (yang terdiri dari statif, klem, thermometer, pipa T, hot Plate, labu leher tiga, kondensor, statif  penyangga kondensor, pipa kondensor, gelas beker, erlenmeyer, dengan baik dan pastikan tidak ada kebocoran agar proses destilasi berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil destilasi yang baik. Kedalam gelas kimia dimasukkan 26 ml isopropyl alcohol dan 85 ml aquades lalu ditambahkan dengan 12 ml asam sulfat pekat dan 16 gram kristal KMnO4. Aduk campuran tersebut dengan hati-hati menggunakan batang pengaduk. Campuran yang sudah dibuat tadi didiamkan beberapa saat hingga campuran tidak terlalu panas. Selanjutnya, campuran dimasukkan kedalam labu leher tiga secara perlahan, dan diaduk dengan menggoyang labu leher tiga tersebut. Kemudian lakukan destilasi terhadap campuran yang sudah terbentuk pada labu leher tiga. Jangan lupa memasukkan batu didih kedalam labu leher tiga tersebut dengan hati-hati. Proses destilasi dilakukan pada suhu 75oC80oC. Ukurlah volume aseton yang dihasilkan, dan timbanglah masanya.Ulangi prosedur percobaan dengan menggunakan kristal KMnO4 sebanyak 20 gram.

6.2  Percobaan 2
            Sama seperti prosedur diatas, percobaan kedua ini juga dilakukan dengan menggunakan cara destilasi. Oleh sebab itu, sebelum melakukan percobaan, rangkailah alat destilasi (yang terdiri dari statif, klem, thermometer, pipa T, hot Plate, labu leher tiga, kondensor, statif  penyangga kondensor, pipa kondensor, gelas beker, erlenmeyer, dengan baik dan pastikan tidak ada kebocoran agar proses destilasi berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil destilasi yang baik. Kedalam gelas kimia masukkan 50 ml aquades lalu ditambahkan dengan 27,5 ml asam sulfat pekat dan 29,2 mL isopropil alkohol dengan suhu < 50oC lalu masukkan ke dalam labu suling. Sebanyak 10 gr K2Cr2O7 dalam 100 mL air dimasukkan ke dalam corong pisah. Panaskan abu sampai mendidih dan angkat penangas kemudian tambahkan K2Cr2O7 melalui corong pisah. Setelah K2Cr2O7 habis, lakukan destilasi hingga suhu 75 oC lalu hitung rendemen.


Pertanyaan :
1.      Apa fungsi dari pemanasan kalsium asetat pada video diatas?
2.      Apa fungsi dari kondensor pada proses destilasi?
3.      Mengapa labu dasar bulat yang diletakkan pada mantel pemanas harus ditutup rapat-rapat?

3 komentar:

  1. saya Tria(075) akan menjawab pertanyaan no.2, dimana fungsi dari kondensor pada proses destilasi untuk mendinginkan cairan yang diperoleh dari labu dasar bulat untuk kemudian dialirkan ke labu bulat melewati kondensor

    BalasHapus
  2. Nama saya Hefty Juwita (A1C117053), akan menjawab pertanyaan nomor 3. Menurut saya, labu dasar bulat harus ditutup rapat agar tidak terpengaruh dengan suhu lingkungan, dan uap yang dihasilkan murni serta tidak menyebar ke lingkungan. Terimakasih

    BalasHapus
  3. Saya Ratna Kartoka Sari dengan nim 011 akan menjawab pertanyaan no 1. Fungsi dari pemanasan kalsium asetat pada video tersebut adalah agar kalsium asetat dapat memecah sehingga membentuk kalsium karbonat.

    BalasHapus

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN 9

VII. Data Pengamatan Pengubahan asam maleat menjadi fumarat No. Perlakuan Hasil Pengamatan 1. ...