I.
Judul Praktikum
“ Kromatografi Lapis
Tipis dan Kolom”
II. Hari,
Tanggal Praktikum
Kamis, 18 April 2019
III. Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan dari
dilakukannya praktikum ini adalah :
1. Dapat
mengetahui teknik-teknik dasar kromatografi lapis tipis dan kolom.
2. Dapat
membuat plat kromatografi lapis tipis dan kolom kromatografi.
3. Dapat
memisahkan suatu senyawa dari campurannya dengan kromatografi lapis tipis dan
memurnikannya dengan kolom.
4. Dapat
memisahkan pigmen tumbuhan dengan cara kromatografi kolom.
IV. Landasan
Teori
Suatu
teknik analisis dalam bidang kimia organik yang biasa digunakan untuk
memisahkan zat dari campurannya untuk nantinya akan dianalisis
komponen-komponen penyusunnya secara menyeluruh dikenal dengan istilah
kromatografi. Seiring berkembangan ilmu sains, kromatografi memiliki berbagai
jenis yaitu diantaranya kromatografi lapis tipis, kromatografi cair,
kromatografi gas, kromatografi penukar ion, kromatografi afinitas dimana
semuanya menggunakan prinsip yang sama. Kita perlu mengenal dan mempelajari
beberapa istilah penting yang terdapat dalam kromatografi, yaitu :
Istilah Penting
|
Pengertian
|
Fasa Gerak or pengemban
|
Pelarut
yang mengalir didalam kolom atau lapisan tipis khroamtogram
|
Fasa diamor adsorben
|
Zat
padat yang mengisi kolom atau melekat atau menempel pada lapisan plat atau
kaca atau kertas baik berupa silika gel, selulosa, atau okta dodesil sulfat
yang lazim tergantung jenis khromatografinya.
|
Eluen
|
Campuran
pelarut yang dialirkan kedalam kolom atau merambat pada lapis tipis atau
kertas
|
Eluat
|
Cairan
yang keluar dari kolom yang membawa komponen tertentu dari campuran zat yang
akan dipisahkan.
|
Elusi
|
Proses
memisahkan komponen tertentu dari suatu campuran melalui kolom khromatografi
dengan menggunakan kombinasi pelarut tertetnu.
|
Analit
|
Komponen-komponen
Campuran yang telah memisah melalui proses khromatografi.
|
Pada
teknik kromatografi, zat dalam suatu campuran senyawa dapat dipisahkan menjadi
komponen-komponen penyusunnya berdasarkan pendistribusian zat antara dua fase
yaitu fase diam dan fase gerak. Hal yang penting untuk kita tahu dalam
kromatografi yaitu senyawa yang berbeda memiliki koefisien distribusi yang
berbeda diantara kedua fase tersebut. Dalam fase gerak, senyawa yang
berinteraksi lemah dengan fase diam akan lebih lama tinggal didalamnya dan
sebaliknya senyawa yang brinteraksi kuat dengan fase diam akan bergerak lambat
dalam sistem kromatografi. Kromatografi dapat digunakan untuk analisis
kuantitatif maupun kualitatif (Tim Kimia Organik I, 2016).
Nilai
Rf sangat berbeda dan berkarakteristik pada masing-masing senyawa tertentu pada
eluen tertentu. Hal ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis
adanya perbedaan dari senyawa dalam sampel. Senyawa yang memiliki Rf lebih
besar artinya memiliki tingkat kepolaran yang rendah, dan sebaliknya. Hal itu
bisa terjadi karna fase diamnya bersifat polar Karena senyawa yang lebih polar
akan bertahan kuat pada fase diam sehingga nantinya akan menghasilkan nilai Rf
yang rendah pula. Rentang Rf yang bagus pada KLT adalah kisaran 0,2 – 0,8. Saat
Rf terlalu tinggi yang harus dilakukan yaitu kita mengurangi kepolaran dari
eluen dan bisa sebaliknya (Gandjar, 2007).
Kromatografi
kolom adalah saah satu teknik kromatografi yang penting untuk pemisahan pada
skala preparative dengan satuan beberapa miligram dan sampai gram. Pada kromatografi
kolom ini, pemisahan dilakukan dengan menggunakan kolom kaca yang diisi dengan
bahan penyerap. Campuran yang akan dipisahkan dimasukkan dibagian atas timbunan
penyerap dimana campuran ini semuanya dapat terserap dengan baik
(Sruseno,2014).
Pada
fase gerak dan fase diam terjadi transfer massa bila molekul-molekul terserap
pada permukaan yang berfungsi unuk mengadsorpsi fasa gerak yang sangat
bergantung pada sifat-sifat fasa diam dan juga fasa gerak. Teknik kromatografi
disamping bertujuan untuk memisahkan zat dari campurannya, juga dapat digunakan
untuk mengidentifikasi suatu zat (Sabar dan Aulia, 2017).
V. Alat
dan Bahan
5.1 Alat
-
Plat kaca kecil
-
Oven
-
Gelas piala
-
Batang pegaduk
-
Tabung reaksi
-
Pipa kapiler
-
Bejana pengembang
-
Lumping porselin
-
Erlenmeyer
-
Pensil
-
Kertas saring
-
Gelas wool
-
Corong
-
Pipet tetes
5.2 Bahan
-
Metanol
-
Pipa selotip
-
Air suling
-
Suspensi silica gel
-
Asam asetat eter
-
Benzene
-
Tablet yang mengandung kafein
-
Cairan ekstrak obat
-
Beberapa contoh daun
-
Petroleum eter
-
Kristal Na-sulfat anhidrat
-
Suspensi selulosa
-
Suspensi CaCO3
-
Suspensi sukrosa
VI.
Prosedur Kerja
A. Kromatografi
Lapis Tipis
-
Siapkan Plat TLC
- Dibuat larutan pengembang dalam gelas
piala 1L dengan komposisi Etanol :
Metanol : Kloroform : Etil- Asetat : n-heksan : Aseton ( 40 : 68
: 108 : 115 : 140 : 152 ) ml
-
Dibuat 10 larutan sampel daari 10
ekstrak tanaman dengan 5 ml methanol
- Masing- masing diambil larutan sampel
yang sudah di ekstrak dibubuhkan ( ditotolkan ) diatas pelat TLC dengan jarak
kira-kira 1cm dari tepi pelat kaca.
-
Keringkan noda sampel dan standard
dengan dryer (ditiup)
-
Masukkan pelat ke dalam bejana
pengembang
-
Biarkan proses ini berlangsung sampai
garis dmencapai 1 cm dari tepi atas pelat
- Angkat pelat dari bejana, lihat noda
dengan lampu UV atau dibuat larutan dengann serium sulfat
-
Hitung dan bandingkan semua Rf yang
diperoleh.
B. Kromatografi
Kolom
-
Siapkan 10 ekstrak daun
-
Siapkan kolom kromatografi
-
Sumbat bagian bawah kolom dengan glass
wool
-
Dimasukkan silika gel kedalam larutan
pengembang yang telah dibuat di awal
-
Larutan tersebur kemudian dimasukkan
kedalam kromatografi kolom
-
Dimasukkan sampel yang akan di
kromatografi
-
Pelarut harus terus- menerus diteteskan
kedalam kolom
-
Tetesan yang keluar dari kolom ditampung
dengan beberapa tabung reaksi bersih dan dipisahkan berdasarkan warnanya.
Lampiran video : https://www.youtube.com/watch?v=lj5OWzhZSac
Pertanyaan :
1. Apa
kegunaan dari sifat-sifat silica dan sifat-sifat pelarut dalam video tersebut?
2. Bagaimana
cara membuat pengintai TLC?
3. Bagaimana
cara penotolan yang benar?
Saya sri lestari(A1C117041) akan menjawab pertayaan nomer 2yaitu Caranya pertama2 dipanaskan bagian tengah tabung kapiler dengan menggunakan bunsen mikro dan diputar2 untuk memastikan panasnya merata lalu hentikan pemanasan sama sepersekian detik, dan kemudian dgn tajam menarik kedua ujung kapiler agar terbentuk tabung yg sangat halus, didinginkan dan terakhir memasang tabung agar dihasilkan 2 pengadu.
BalasHapus1. Kegunaannya adalah untuk menarik senyawa ke atas piring dengan laju yang berbeda tergantung pada jenis2 senyawa (sanaq elfira, A1C117071)
BalasHapusHallo febry, saya Yuyun Ernawati dengan NIM A1C117063 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3, menurut saya yaitu dengan cara menotolkannya tepat pada titik awal di garis yg telah diberikan untuk nanti dibandingkan Rf nya.
BalasHapus