I.
Judul Praktikum
“Reaksi-Reaksi Alkohol
dan Fenol”
II. Hari/Tanggal
Praktikum
Sabtu, 30 Maret 2019
III. Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan dari
dilakukannya praktikum ini adalah :
1. Dapat
mengetahui perbedaan sifat-sifat antara alkohol dan fenol.
2. Dapat
mengetahui jenis-jenis reaksi dan pereaksi yang digunakan untuk membedakan
antara senyawa-senyawa alkohol dan fenol.
3. Dapat
memahami azas-azas dari reaksi pada tujuan b.
IV. Landasan
Teori
Dalam
kehidupan sehari-hari kita banyak menggunakan senyawa-senyawa kimia, alkohol dan
fenol termasuk senyawa-senyawa yang sangat berguna di dalam kehidupan kita. Secara
teoritis alkohol dapat bereaksi dengan senyawa-senyawa nonlogam seperti halogen
dan turunannya seperti alkil halida dan selanjutnya dapat bereaksi secara
oksidasi menghasilkan turunan-turunan aldehid, keton, eter, ester, dan asam
karboksilat. Hal yang menarik dari alkohol untuk dibicarakan dalam ilmu kimia organik
adalah alkohol bisa mengalami reaksi dehidrasi sehingga menghasilkan senyawa
tak jenuh dan alkohol juga tergolong
pada senyawa yang mudah bereaksi dengan senyawa lain. Dalam praktikum ini, kita
harus mempelajari reaksi-reaksi alkohol dan fenol dengan mengetahui sifat-sifat
fisika dan kimianya (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/).
Alkohol
dan fenol merupakan senyawa yang memiliki gugus hidroksil (-OH) sehingga memungkinkan
terjadinya ikatan hidrogen antara molekul-molekul senyawa tersebut dan juga
senyawa-senyawa lain yang bersifat polar seperti contohnya air (H-OH). Karena
alcohol dan fenol bersifat polar, menyebabkan senyawa trsebut memiliki tingkat
kelarutan yang besar dalam air. Alkohol dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis,
yaitu: alcohol primer, sekunder, dan tersier bergantung pada gugus fungsinya
yang mengikat satu, dua ataupun tiga atom karbon lainnya (Tim Kimia Organik I,
2016).
Menurut
Fesenden (2014), ada tiga jenis alcohol yang diklasifikasikan berdasarkan letak
gugus hidroksil (-OH) pada atom C, yaitu:
1. Alkohol
primer : Gugus –OH terikat pada atom C Primer
2. Alkohol
sekunder : Gugus –OH terikat pada atom C sekunder
3. Alkohol
tersier : Gugus –OH terikat pada atom C tersier
Pada alkohol ada juga jenis alkohol
optis dimana ia dapat memutar atom-atom karbon asimetris (C kiral) yang terikat
satu sama lain masing-masing berbeda dalam empat gugus fungsi.
Salah
satu dari sifat alkohol dan fenol adalah titik didihnya akan meningkat seiring
dengan semakin besarnya struktur dari suatu alkohol dan juga fenol. Saat struktur
alkohol dan fenol bertambah besar, maka wujud dari alkohol akan berubah menjadi
padat, dan saat semakin besar senyawa fenol berwujud padat kelarutan alkohol
dalam air akan semakin kecil karena gugus hidroksil pada alkohol dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air namun saat ukuran gugus alkil pada
alkohol bertambah besar, kelarutannya dalam air akan semakin berkurang (Arsyad,
2006).
Gugus
karbonil (-OH) pada akohol akan terikat pada atom karbon tetrahedral. Saat
gugus –OH hanya terikat pada satu atom C yang dia sendiri mengikat 3 atom
hydrogen lainnya maka alkohol ini biasa disebut sebagai metanol. Semua jenis
alkohol, mulai dari alkohol primer, sekunder maupun tersier mempunyai
sifat-sifat yang serupa, tetapi ada juga beberapa sifat yang berbeda yang
berguna untuk membedakan jenis dari alkohol tersebut (Sastrohamidjojo, 2011).
V. Alat
dan Bahan
5.1 Alat
-
6 Tabung Reaksi
-
Pipet tetes
-
Gelas ukur
-
Gelas Kimia
-
Pengaduk
-
Penangas air
5.2
Bahan
-
Etanol
-
2-Propanol
-
Sek-butil-alkohol
-
Fenol
-
Kolesterol
-
2-naftol
-
Indikator PP
-
Aseton
-
Asam sulfat pekat
-
Asam asetat glasial
-
Larutan FeC3 10%
-
1-propanol
-
n-butil alkohol
-
etilen alikol
-
o-kresol
-
Resorsinor
-
Larutan NaOH 10%
-
Reagent Lucas
-
Reagent Bordwell – Willmen
-
Larutan brom dalam air
-
Infenik karbonil
VI.
Prosedur Kerja
6.1
Kelarutan
Kedalam
enam tabung reaksi masukkan ½ mL atau 0,2-0,5 gr dari masing-masing senyawa berikut:
etanol, n-butil, alkohol, ter-butilalkohol, sokloheksol, etilglikol dan fenol (hati-hati) : fenol jangan mengenai kulit.
Bila mengenai kulit akan terbakar oleh fenol, bila terjadi cuci segera dengan
air. Tambahkan 2 mL kedalam tiap tabung, aduk dan amati kemudian catat hasil
pengamatan.
6.2
Reaksi dengan Alkali
Kedalam
empat tabung reaksi yang berlainan masukkan ½ mL atau 0,2 - 0,5 gr dari masing-masing
senyawa berikut: n-butilalkohol, sikloheksanol, fenol, dan 2-naftol. Tambahkan
5 mL larutan NaOH 10% kedalam tiap tabung, dikocok dan amati serta catat hasilnya.
6.3
Reaksi dengan Natrium
Tempatkan
2 mL dari masing-masing senyawa berikut: dalam tabung reaksi kering berlainan
1-propanol, 2-propanol dan 0-kresnol (bila o-kresnol terbentuk Kristal, panas kan
sedikit agar melebur). Tambahkan sepotong kecil logam natrium kedalam larutan
yang ada dalam tabung reaksi, catat hasilnya. Tambahkan kedalam larutan yang
diperoleh beberapa tetes indikator phenolftalein dan catat hasilnya. Hati-hati : jangan buang isi tabung-tabung
yang berisi natrium yang belum bereaksi kedalam bak air, natrium bereaksi eksplosif
dengan air. Tambahkan etanol secukupnya untuk menghilangkan semua natrium
yang belum berekasi, kemudian buanglah.
6.4
Pengujian Lucas
Masukkan
2 mL reagent *)Lucas
kedalam empat tabung reaksi. Tambahkan kira-kira 5 tetes alkohol yang akan diuji,
kocok dan catatlah waktu yang diperlukan oleh campuran sehingga menjadi keruh atau
memisah menjadi dua lapisan. Ujilah : 1-butanol, 2-butanol, sikloheksanol,
ter-butilalkohol dan catat hasilnya.
Reagent
Lucas :Larutan 340 gr ZnCl3 kering dalam 230 mL HCl pekat yang
dingin, sambil didinginkan. Campuran ini menghasilkan 350 mL reagent.
6.5
Oksidasi dengan Asam Kromat ( Pengujian Bordwell
- Wellman)
Masukkan 1 mL aseton kedalam
lima tabung reaksi yang berada. Tiap-tiap tabung tambahkan satu tetes cairan alcohol
atau 10 mg Kristal alkohol yang hendak diuji dan goncanganlah hingga larutan menjadi
jernih. Lalu tambahkan satu tetes reagent Bordwell – Wellman *sambil digoncang. Ujilah alcohol berikut
: 2-butanol, ter-butilalkohol, kolestrol dan atrifenilkarbonil.
*Reagent
Bordwell-Wellman :larutan 25 gr anhidratkromatid dalam 25 asam sulfat pekat dan
hati-hati encerkan dengan 75 mL air suling.
6.7 Reaksi
Fenol dengan Brom
Kedalam larutan 0,1 gr
fenol di dalam 3 mL air tambahkan air brom sambil digoncang sampai warna kuning
tidak berubah lagi, amatilah.
6.8 Reaksi
Fenol dengan Besi (III) Klorida
Tiga buah tabung reaksi
yang berbeda dilarutkan satu atau dua Kristal atau 1-2 tetes senyawa yang akan diuji
dalam 5 mL air. Kedalam tiap tabung reaksi teteskan 1-2
tetes besi (III) korida, aduk dan amatilah hasilnya. Ujiah fenol, resorsinol
dan 2-propanol kemudian catat hasilnya.
Lampiran Video : https://www.youtube.com/timedtext_video?ref=player&v=xotWCss9bVI
Pertanyaan :
1. Dari
video diatas, apa yang menjadi penanda bahwa alkohol bereeaksi dengan logam
aktif seperti natrium ?
2. Apa
hasil dari test ammonium nitrat ceric dalam video tersebut ?
3. Apa
fungsi dari pengocokan tabung reaksi pada uji asetil klorida ?
Saya Hanna (045) akan menjawan pertabyaan 3, dimana fungsinya adalah untuk menghilangkan air konten dalam senyawa organik.
BalasHapusSaya Yuyun Ernawati (A1C117063) akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1, menurut saya Yang menjadi penanda adalah timbulnya buih atau busa karena adanya pembebasan gas hidrogen.
BalasHapusSaya mencoba menjawab pertanyaan nomor 2. Saat alkohol direaksikan dengan ammonium nitrat ceric akan menghasilkan warna larutan yang merah, hal itu disebabkan oleh formasi kompleks alkokso ceirum. (Dinda anggun,79)
BalasHapus